Selasa, 28 Februari 2012

Jam Mahal



Pagi hari saat langit masih bercengraman dengan gerimis, seperti biasa saya selalu menikmati sarapan dengan menonton televisi, hanya sekedar ingin tahu "apa kabar indonesia" pagi ini di TV one. Ah, ternyata sedang heboh memperbincangkan tentang barang-barang mewah milik anggota DPR yang sedang di sorot. Salah satunya adalah jam tangan milik salah satu anggota DPR yang mencapai harga 450 jutaan. Tentu hanya untuk sebuah alat yang berfungsi sebagai penunjuk waktu rasanya terlalu terlalu mahal sekali bukan?

Belakangan ini di kantor saya pun juga  sedang heboh membicarakan tentang harga jam tangan  mahal yang dimiliki Si A, Si B, dan Si C. Kalau menurut saya kok lebih cenderung ke acara pamer-pamrena jam tangan sih????cape deh!!!Bukannya saya iri karena nggak punya jam tangan mahal seperti mereka. Tapi saya memang nggak terlalu suka membeli jam tangan mahal (ngeles padahal sih memang nggak mampu beli). Sekarang gini aja sih, jam tangan saya masih bagus dan berfungsi baik, so ngapain juga musti boros untuk membeli jam tangan lagi.

Dengan alasan utama sebagai bentuk dari gaya hidup, kita seringkali merogoh kocek yang tidak mahal untuk harga sebuah jam tangan. Jam tangan beralih fungsi dari sebagai penunjuk waktu menjadi ke fungsi lain sebagai pengabdian terhadap gaya hidup.

Sebenernya sah-sah saja sih kalau kita mempunyai jam tangan mewah nan mahal, Tapi yang saya ingin bahas disini adalah tentang bagaimana sikap kita dalam memperlakukan waktu. Apa guna jam mahal jika kita tidak dapat menghargai waktu, memanfaatkan waktu untuk selalu ikhtiar dan meghargai  tiap detik waktu untuk sesuatu yang bermanfaat. Bukan hanya sekedar sebagai hiasan tangan.Atau sekedar tahu jam berapa sekarang. Akan tetapi untuk mengingatkan pada kita jam berapa kita harus menepati janji menyelesaikan urusan kita terhadap Allah SWT maupun sesama manusia dengan baik dan tepat  pada waktunya.

Apa guna jam tangan untuk teman-teman rumpiers?



0 komentar:

Posting Komentar