Senin, 23 April 2012

I’m Just Your Plan B



Saat perjalanan menuju rumah, suatu pesan masuk di HP ku “Aku sudah ada di rumahmu, cepat pulang, aku tunggu kamu.” Membaca pesan yang di kirimkan oleh wanitaku tersebut sempat membuatku sesak nafas untuk beberapa detik. Ingin menghindar, namun taksi yang ku tumpangi sudah terlanjur berbelok memasuki pekarangan rumahku. Dan seperti biasanya, kamu duduk di bangku kayu di bawah pohon mangga sambil memainkan HP mu.

Setelah membayar taksi, akupun turun.
“Hai…” sapamu ketika melihatku turun dari taksi.
“Hai juga, ada apa kau kemari?” Jawabku sembari mendaratkan tubuhku di bangku kayu tempatmu terduduk.
“Aku ingin berpamitan,” Ujarmu.
“Kau akan pergi lagi?” Tanyaku sembari melepaskan sepatuku.
“Ya, tapi hanya untuk sementara, bila urusanku di Jakarta sudah selesai aku pasti akan kembali.”
“Pergilah…aku tak akan menunggumu lagi!” Ujarku lalu menatap matamu lebih dalam.
“Aku janji, kali ini aku pergi tak akan lama.” Ujarmu menatap mataku berusaha untuk meyakinkan aku.
“Terserah kamu, aku tidak akan pernah memaksamu lagi untuk berada di sini bersamaku.”
“Kau ini kenapa?apa kau tak ingin aku kembali?” Ujar wanitaku memberikan guncangan kecil di bahu kiriku.
“Memangnya aku berkata begitu?tidak kan?” Jawabku.
“Katakan padaku, sebenarnaya ada apa denganmu sayang?” Ujar wanitaku dengan suara manjanya.
“Kau pikir kau ini siapa, kau seenaknya saja datang, mengambil hatiku, mempermainkan, lalu pergi sesuka hatimu. Kau datang lagi, mengambil hatiku, mempermainkan , lalu pergi semaumu. Aku lelah dengan semua ini, pergilah aku tidak akan menahanmu terlalu lama di sini.”
“Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud seperti itu!” Rengekmu.
“Aku tahu. Tapi nyatanya kau lakukan itu semua padaku kan?Pergilah, bukan kah itu mau mu?”
“Tidak sayang, sebenarnya aku masih ingin bersamamu di sini.”
Arghhhh….tadi bilang mau pergi, sekarang bilang masih ingin bersamaku, bisa jadi sedetik lagi mungkin kamu akan berkata lain. Jika ada orang plin plan di dunia ini itu pasti kamu.
“Ijinkan aku untuk kembali lagi nanti ya?”
“Maaf, aku tidak bisa, aku lelah bermain-main denganmu.”
“Please…aku mohon, tunggu aku sayang.” lagi-lagi kau menggelayutiku.
“Berhentilah merengek!!! Sungguh, rengekkanmu itu begitu ampuh mencairkan hatiku yang sudah membeku.” ujarku dalam hati.
Lalu aku teringat pada nasehat seorang kawan kemarin saat di kantor.
“Kamu itu hanya plan B saja buat dia, dia sudah punya plan A, dan selama plan A belum di Approve maka dia akan terus menarik ulur kamu. Begitu plan A sudah Approve maka kamu akan segera di singkirkan begitu saja.” begitu kata sahabatku.
“Aku benar-benar tidak bisa, maafkan aku, sekarang pergilah!!!” tandasku mengakhiri pembicaraan sore itu.

Senin, 16 April 2012

Keindahan Laut Bali

Rabu, 04 April 2012

HUJAN

Hujan, Selalu ada cerita tentang mu, tentang cinta yang tlah berlalu. Entah kenapa hujan selalu saja membuat saya Rindu, Rindu pada semua yang jauh dan tak dapat ku jangkau. Ah, begitu dahsyatnya kah Hujan?Selalu sukses membuat saya meringkuk di pojokan kamar dan menangisi semua yang tlah lalu.

Hujan....Hujan....Hujan, my tears falling again!!!!