Jumat, 28 September 2012

Pilihan



Hari ini terakhir saya bekerja di perusahaan yang telah banyak memberikan pengalaman berharga dalam hidup saya. Pada akhirnya saya memilih untuk berhenti bekerja demi suami dan keluarga baru saya. Apa yang saya lakukan ini, bukan Cuma sekedar pilihan karena apapun keputusanya pasti ada kadar dilema dan sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. 

Hidup adalah pilihan, apapun pilihannya tidak ada yang salah. Salah dan benar tergantung dari cara kita berpikir dan cara pandang kita akan keputusan yang akan di ambil. Itulah jawaban saya, ketika sebagian banyak orang yang menyayangkan maupun kurang setuju dengan keputusan saya berhenti bekerja. Yah, awalnya saya sependapat dengan mereka, tapi Allah SWT telah membuaka hati dan pikiran saya, menunjukkan yang benar dan terbaik bagi saya dan keluarga. Itulah yang saya ikuti, InsyaAllah…ini adalah langkah awal kami untuk sesuatu yang lebih baik lagi.

Untuk rekan-rekan kerja saya………suatu perpisahan memang sulit untuk dihindari. Saya paham bahwa meninggalkan kapal terlebih dahulu, disaat semua awak masih sibuk melempar sauh dan sedang mencoba merapat ke dermaga adalah sesuatu yang mungkin kurang menyenangkan. Apalagi disaat tenaga kita sedang di butuhkan walau hanya sekedar untuk memegang sebuah dayung.Terima kasih atas kenyamanan bersama dengan kalian semua. 

Ada banyak pertanyaan beberapa teman yang belum sempat saya jawab, yaitu tentang “mau ngapain setelah berhenti kerja?”.
Tentu, saya akan sibuk dengan peran baru saya menjadi seorang Istri yaitu mengurus dan mendampingi suami.
“Apa tidak bosan?”
“Bosan?tentu tidaklah, sama suami sendiri kok bosan. Itu kan sudah menjadi tanggung jawab seorang istri”.
“Maksudnya, apa tidak bosan di rumah terus?”
“Tidak, selain mengurus suami, saya punya toko online dan membantu anak-anak tetangga mengerjakan PR dan memahami pelajaran yang sulit di sekolahnya”.
Intinya Jangan pernah ragu dalam membuat pilihan.