Kamis, 15 Maret 2012

Semangat Meraih Mimpi



Siapa saja tentu boleh memiliki mimpi. Dan lebih bahagia lagi ketika mimpi itu dapat tercapai walau tidak sesempurna yang diimpikan. Ketika remaja, saya pernah mempunyai mimpi, dan mimpi itu pernah saya tuliskan di sebuah buku agenda, lengkap dengan visualisasi, dan strategi untuk dapat mencapai mimpi saya.

Di buku agenda itu, saya menuliskan mimpi pertama saya yaitu ingin sekali menerbitkan tulisan saya. Bak punuk merindukan bulan, terlalu sulit rasanya untuk dapat menggapai mimpi itu. Bagaimana bisa terwujud jika saya tidak pernah mempunyai keberanian membiarkan tulisan saya di baca oleh banyak orang. Bagaimana bisa jika saya tidak pernah mencoba untuk menawarkan tulisan saya ke penerbit/majalah di masa itu. Mustahil rasanya. Yah, semua itu hanyalah sebuah mimpi di masa itu saja. Pada akhirnya semua akan berubah seiring dengan berjalanya waktu. Saya mulai menyadari bahwa real self dan ideal self tidak selaras.

Walaupun, di masa itu. Saya pernah bahagia karena saya dekat dengan mimpi saya. Mungkin bagi kalian semua itu tidak ada artinya, tapi bagi saya itu amat berharga. Saya menyabet Juara 1 Lomba Menulis tentang "Maulid Nabi" di Sekolah. Ah, saya jadi bernostalgia atas kebahagian itu.
Saya pernah berada pada titik jenuh, merasa jengah dengan karya-karya sendiri. Saya merasa bahwa semua yang saya lakukan hanyalah sebuah kesia-siaan saja. Menulis sama dengan buang-buang waktu saja. Sebuah hobi yang tidak ada manfaatnya. Akhirnya, saya berhenti menulis dan perlahan memudarkan mimpi saya itu semudah menghilangkan buku agenda saya tempat untuk meletakkan semua mimpi saya.

Tepatnya kapan saya tidak ingat saya kembali menulis. Mungkin semenjak saya memasuki suatu fase dalam kehidupan saya, merubah kehidupan saya secara total. Di saat saya kehilangan karier, sahabat, juga kekasih sekaligus. Ya, di kala siapaun tak dapat ku percayai untuk menyimpan perasaan sedih, kehilangan, dan juga kegagalan saya, saya memilih untuk menulis.

Semangat saya membuncah setelah bergabung dengan teman-teman di ngerumpi. Saya merasa hasrat untuk menulis tak sanggup lagi untuk di bendung, saya kembali merasakan dekat dengan mimpi saya.
Awalnya, Iya....saya grogi dan kurang percaya diri dengan tulisan yang akan saya posting. Tapi untungnya warga ngerumpi sangat welcome dengan warga baru seperti saya. Apresiasi yang tinggi terhadap tulisan-tulisan saya secara perlahan menepis rasa grogi dan kurang percaya diri tersebut. Kehebatan mereka dalam menulis membuat saya semakin giat belajar menulis.

Tell Your Wishes artikel yang di tulis oleh mbak Ladypiano cukup menegur saya. Membangkitkan kembali mimpi-mimpi itu, juga semangat saya untuk terus menulis. Sahabatku, mbak ladypiano terima kasih telah memberikan banyak masukan dan inspirasi kepada saya, juga kepada seluruh warga Ngerumpi yang selalu hangat menyapa saya. Oh ya, satu mimpi sederhana saya barusan terwujud lho....hehe. Mimpi sederhana menjadikan tulisan saya bertengger di kolom Pilihan Moderator Ngerumpi. Allhamdullilah, artikel Gosip menjadi perhatian sang moderator. Amien.
Baru saya sadari bahwa kini menulis sudah menjadi bagian di hidup saya. Menulis adalah mimpi saya dari dulu hingga sekarang. Bolehlah Agenda itu hilang, namun mimpi itu masih lekat di hati saya. Walaupun saya tak pernah tahu kapan mimpi itu akan terwujud. Tapi, bersungguh-sungguhlah dalam meraih mimpi, mereka yang bisa meraih mimpinya adalah mereka yang mempunyai semangat membara untuk meraihnya.
Sekelumit kisah tentang semangat dan mimpi seorang pemimpi seperti saya. Apa mimpimu kawan, jangan segan untuk menuliskannya di sini, karena hidup berawal dari mimpi seperti yang di katakan Bondan & Fade @ Black di lagunya.




2 komentar:

Anonim mengatakan...

semangaaaattt :D

Strawberry mengatakan...

terima kasih sudah berkunjung di lapak saya.

Posting Komentar