Senin, 26 Maret 2012

Perbedaanlah Yang Membuat Kita Sempurna

 Perbedaanlah yang membuat hubungan kita menjadi SEMPURNA


Pintu kamar berderit saat aku hendak merebahkan tubuhku ke atas ranjang. Ku lihat sekilas, dari balik pintu kamar ada sepupuku, Irna yang siap memberikan segrobak pertanyaan padaku.

"Sar.....bener loe mau kawin sama Damar?" Pertanyaan pertama yang terlontar dari mulutnya yang mungil.

"Iya" Jawabku singkat, karena aku sudah terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan yang sama hari ini.

"Yakin....loe mau nikah sama Damar?" Pertanyaan kedua yang ia lontarkan.

"Yakinlah....", Jawabku malas.

"Sarah, tolong dong fikirin lagi tentang keputusan kamu untuk nikah sama Damar” Ucap Irna kali ini di sertai dengan senyum manis di wajahnya.

"Irna..please aku nggak ingin bahas masalah ini dulu,  aku capek" Ucapku sembari menutup telinga dengan bantal.

"Sarah...kita semua sayang sama kamu, begitu juga dengan nyokap loe yang sayang banget sama loe sehingga dia harus keras menentang hubunganmu dengan Damar” Ucap Irna yang sekilas seperti sebuah nasehat padaku.

"Na, denger ya!!! kalau kalian semua sayang gue tolong hormati keputusan gue!!!" Ucapku kali ini bangkit dari ranjangku.

"Emang apanya yang salah sih, gue nikah sama Damar?"Lanjutku.

"Damar thu pria yang gak punya masa depan yang bagus sarah, tolong lebih berfikir realistis, dia kerja apa?nggak jelas khan?”
“Irna…bukan berarti dia nggak punya masa depan yang bagus khan?Dia ulet dan pekerja keras, aku yakin masa depan dia nggak akan kalah kok dengan Budi atau Nathan laki-laki yang mama jodohkan untukku” Aku merajuk mendengar perkataan Irna barusan.
“Iya, tapi butuh berapa lama Damar bisa memperbaiki masa depannya?” Pertanyaan Irna itu benar-benar menusuk jantungku saat ini.
“Sarah…Sory bukannya aku ikut mencampuri urusan pribadi kamu, ini semata-mata karena kita semua sayang sama loe, dan mengingkan kamu mendapatkan pasangan yang sepadan, kalian berdua sangat berbeda” Imbuhnya.

“Na, justru perbedaan itu lah yang membuat aku merasa menjadi wanita paling sempurna di dunia ini” Ujar Sarah sembari menatap lekat sepupunya itu.
“ Sempurna Ketika kelebihanku menutupi kekuranganya dan kelebihanya menutupi kekuranganku.” Tandasku mengakhiri perbincangan malam itu.
   

0 komentar:

Posting Komentar