Rabu, 14 Maret 2012

GOSIP



Gosip selalu identik dengan wanita atau ibu-ibu.  Bergosip sudah menjadi bagian dari Lifestyle wanita di jaman sekarang ini. Dulu, saya pernah menjadi bagian dari jajaran penggosip, pernah pula jadi korban penggosip, dan sekarang berusaha mengendalikan diri dari untuk menjauhi kebiasaan bergosip. 

Sebelum membahas terlalu jauh tentang Gosip, saya mencoba mendefiniskan kata gossip itu sendiri dengan bantuan kamus bahasa Indonesia. Gosip adalah cerita negative tentang seseorang, berarti kalau bergosip itu adalah menceritakan hal negative tentang seseorang.

Jika di lihat dari definisi tersebut sudah jelas bahwa bergosip itu bisa di kategorikan sebagai perbuatan yang tidak baik. Menikmati kesenangan dengan meceritakan keburukan atau aib orang lain. Terkadang gossip dapat menjurus ke perbuatan fitnah dengan di taburi sedikit bumbu. Bersyukurlah jika anda memang bukan termasuk jajaran penggosip maupun korban dari penggosip itu kawan. 

Sesungguhnya bergosip itu tak memiliki manfaat bagi kehidupan kita, justru akan banyak dampak yang ditimbulkan dari kegiatan bergosip itu sendiri. Bukankah setiap perkataan yang keluar dari mulut kita merupakan cerminan hati kita yang sesungguhnya?
Kita tidak akan tampak lebih Cerdas dan Gaul dengan bergosip, saya yakin banyak cara yang dapat kita lakukan untuk menjadi orang yang asyik untuk di ajak gaul tanpa bergosip. Gunakan potensi yang kita punya, jangan dengan cara-cara kotor seperti bergosip. 

Seringkali saat bergosip tentang teman maupun rekan kerja kita, kita merasa pada posisi dimana kita lebih tahu segalanya dari pada orang lain. Padahal ya, setiap orang itu memiliki sisi kehidupan yang tak pernah kita ketahui sebelumnya. Ingat!!! Kita bukanlah Tuhan yang tahu segalanya. Misal ketika ada seorang perempuan di kantor saya di gosipkan sebagai perempuan yang kasar dan tak pernah beramah tamah dengan orang disekelilinya, padahal tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya dia sedang stres karena mempunyai masalah dengan keluarganya. 

Instropeksi diri sendiri sebelum sibuk membicarakan kesalahan orang lain. Bercerminlah tentang keselahan-kesalahan kita di masa lalu. Ingat!!! bahwa setiap manusia pernah berbuat kesalahan seperti kita yang pernah melakukan kesalahan-kesalahan di masa lalu.

Lalu bagaimana jika kita jadi korban penggosip? (seperti yang saat ini saya alami)

Diam. Ya, Diam bukan berarti membenarkan gosip itu kawan. Menghadapi gossip tidak perlu dengan meluapkan kemarahan. Ya saya rasa itu adalah cara ampuh yang akan saya lakukan ketika didera Gosip tidak enak. Selama saya benar, saya tidak akan pernah takut untuk menghadapi mereka para penggosip. Saya percaya, suatu saat kebenaran akan membungkam sendiri mulut-mulut mereka.
Monggo di komentari berbagi pengalaman untuk korban gosip yang sudah memiliki jam terbang tinggi. He he he….

Yang paling asyik itu ngomongin kejelekan orang lain. Yang paling mudah itu menyalahkan orang lain. Yang paling menyenangkan adalah menikmati penderitaan orang lain. : Beginilah jika dunia terbalik dan manusia mulai kehilangan sifat dasar kemanusiaan. Lebih senang melihat orang lain susah dan menjadi susah melihat orang lain senang. Jika begitu masihkah layak disebut manusia jika tak lagi punya hati nurani dan tak ada semangat hidup kebersamaan?
By Dinda Natasya


0 komentar:

Posting Komentar