Kamis, 05 Januari 2012

Night Club Ladies




 Apa yang anda pikirkan jika anda berjumpa dengan sosok gadis Night Club dengan busananya yang serba minim, dandanan yang terkesan tebal, berjalan dengan sepatu high heels menyapa setiap pria yang mencari hiburan?
Benarkah Mereka adalah sosok gadis yang mempertaruhkan harga dirinya hanya demi UANG dan KESENANGAN semata? 
Gambar diambil dari Google


Mawar Putih Lambang Ketulusan Cintaku



Don't Judge  A Book By It's Cover sebuah istilah yang aku tahu artinya namun terkadang sulit untuk dilakukan. Pada awalnya melihat seseorang dari luarnya saja, siapa dia, siapa orang tuanya, apa profesinya, dan dimana dia tinggal bukan dari bagaimana kehidupannya. Sama seperti aku ketika menilai gadis night club  yang aku ketahui bekerja di club langgananku. Awalnya aku menilai dia sama seperti perempuan lainya yang rela menjual tubuhnya hanya untuk mencari uang, sedihnya lagi perempuan-perempuan seperti itu sengaja menjual tubuh dan harga dirinya hanya untuk kesenangan. Namun aku salah telah menilai dan menghakimi gadis itu. Gadis yang selalu  berpenampilan seksy dengan rock mini dan high heelsnya, melempar senyum pada setiap pengunjung night club, ternyata dibalik semua itu ada rasa sedih, kehilangan, perpisahan, air mata bahkan darah di sepanjang hidupnya. Dari dia aku justru belajar tentang  bagiamana bersyukur atas kehidupan yang telah diberikan Tuhan terhadap kita dan bagaimana berkorban untuk orang yang kita sayangi.

Gadis itu bernama bulan, usianya saat ini 23 tahun. Menurut aku dia lumayan cantik sih, kulitnya putih, matanya bagus tajam seperti mata elang, tubuhnya tinggi langsing, dan rambutnya lurus panjang sebahu. Pertama kali ngobrol sama dia yaitu ketika aku sedang mabok berat disebuah night club tempat ia bekerja . Dia datang menghampiriku dan mengambil botol minuman yang aku teguk. 
"kita sudah mau tutup, loe mau pulang nggak?",ucap cewek yang mengenakan gaun hitam dengan belahan dada sedikit terbuka itu.
"Arghhh.....siapa loe brani-braninya nyuruh gue berhenti minum",erangku dan berusaha meraih botol minuman yang ada di tangan cewek itu. Karena terlalu mabok dan kepalaku sakit sekali aku malah tak sanggup menyambar botol minuman itu al hasil aku jatuh tersungkur di lantai.
"aww", aku mengerang kesakitan karena dahi ku menghantam sudutan anak tangga. 
"thu kan, berdiri aja loe sempoyongan’, ucapnya lalu membantuku berdiri. Gue mau balik neh, loe mau sekalian di panggilin taksi?”.tanyanya. Rumah loe dimana?
"gue  masih mau minum, ambilin gue  minum",teriak ku pada cewek itu.
"Nggak bisa, kita udah mau tutup”,ucapnya.
Perlahan dia membantuku berdiri, memapahku keluar, dan menyetopkan taksi untukku. Setelah itu aku tak  dapat mengingat-ingat kejadian selanjutnya, tahu-tahu keesokan harinya aku sudah berada di dalam kamarku. Menurut pembantu, aku pulang dalam keadaan mabok dan di antar taksi pulang ke rumah.
***
Gambar di ambil dari Google




 Sebuah pengorbanan untuk orang tercinta

Dua hari berlalu semenjak kejadian itu aku baru menyadari telah kehilangan dompetku. Aku coba cari di mobil nggak ada, aku tanya ke pembantu juga ga tahu, lalu aku ingat sesuatu tentang cewek night club yang malam itu membantu memapahku menuju taksi ketika aku dalam keadaan mabok . Pikirku pasti cewek itu yang mengambil dompetku. Tanpa pikir panjang aku langsung menelpon tommy pemilik nigth club yang kebetulan aku kenal akrab denganya.
"Jadi menurut loe, bulan yang ngambil dompet loe?",ucap tommy ketika aku meceritakan kronologis kejadianya.
"yah siapa lagi tom kalo bukan dia?",tandasku.
"yakin tang?udah loe cari  di mobil atau dimana gitu tang?
"Yakin. masak sih gw  bohong sama loe tom", ucapku.
"oke oke tang, loe mending ke sini aja sekarang tang, gue juga akan panggil bulan kesini",ucap tommy.
"oke tom, setangah jam lagi gue nyampek",ucap ku mengakhiri pembicaraan.
Jam menunjukkan pukul 11 lewat 19 menit ketika aku sampai di kantor tommy. Belum ada cewek yang bernama bulan di ruangan itu, hanya ada tommy dan pria berkepala plontos yang aku ketahui sebagai bartender di club tersebut.
Tommy menyambut kedatanganku dan menyalamiku. "hay bro, duduk dulu ya",sapanya
"Gimana tom, mana cewek itu",ucapku geram ingin segera melumat perempuan itu.
"sabar bro, bulan masih dalam perjalanan kesini, sebentar lagi mungkin dia datang",ucap tommy sambil memberikan kode kepada jony untuk mengambilkan minuman untukku.
Tiga puluh menit aku menunggu perempuan itu namun dia tak datang juga. "mana tom, lama banget. jangan-jangan dia kabur lagi",ucapku
"nggak mungkin tang, dia nggak mungkin kabur, gw udah sejak lama kok kenal sama bulan, dia jujur orangnya, dia masih ada kerjaan lain mungkin".Jawab tommy.
"jujur gimana tom, udah jelas-jelas dia maling dompet gue",ucap ku ketus .
"belum terbukti kan tang kalau dia yang maling dompet loe",bela tommy.
Sesaat kemudian cewek itu tiba di kantor tommy.
"iya bos , ada apa ya saya di minta kesini?",ucapnya 
"Lan, kamu kenal nggak sama dia?",ucap tommy menunjuk bintang yang terduduk di kursi.
Cewek itu mengamati ku dengan seksama dari ujung kepala hingga kaki, “loe kan yang waktu itu mabok ya”,ucapnya polos.
"thu kan bener. Loe ngambil dompet gue ya",tuduhku.
"apah...nyuri!!!!!nggak mungkin lah gue nyuri dompet loe, gue  waktu itu niatnya cuma bantu loe aja",cewek itu mengelak.
"bulan...kamu yakin nggak ngambil dompet bintang?",tanya tommy.
"yakin bos, sumpah demi Allah bos, saya enggak ngambil dompet dia", dustanya.
"loe jujur aja ya sama gw, gw janji nggak akan ngurus masalah ini ke kantor polisi klo loe jujur, tolong kembaliin dompet gw soalnya di dalam dompet itu ada dokumen-dokumen penting seperti KTP dan SIM",ujar ku sambil mencengkeram bahu perempuan itu.
"lepasin....loe nggak berhak kasar sama gw, karena gw bukan pencuri",tandasnya sembari mengibaskan tanganku. Meskipun gue orang susah, pantang bagi gw untuk ngerugiin orang lain", ucapnya tegas.
"halah...sok suci loe. loe pikir pekerjaan loe sebagai perempuan night club itu halal?ngejual tubuh dan harga diri loe",ucap ku yang setelah di pikir-pikir sangat kasar dan tidak manusiawi sehingga membuat cewek yang bernama bulan itu tertunduk malu.
“gue emang cewek night club, tapi gue tahu mana yang salah dan yang enggak”, balasnya.
"oke oke. kalian berdua sabar",tommy menengahi pertengkaran kami. "lan, tolong ceritakan kronologis ketika kamu mengantar bintang ke taksi",dengan lembut tommy mengajukan pertanyaan ke bulan.
"malam itu dia sudah terlalu mabok bos dan waktu itu juga kita sudah mau tutup. Saya terpaksa ngambil identitas dari dompet dia, sebagian uangnya saya ambil untuk bayar minuman yang dia minum, waktu itu ada jony juga disana",paparnya menceritakan kejadian malam itu.
"bener jon kamu lihat ",Tanya tommy pada pria berkepala plontos itu.
"iya bos, saya lihat sendiri bulan Cuma ambil identitasnya aja, bahkan uang kembalian juga dikembaliin ke dompetnya",ucap jony.
"Heh ... harga loe semalam berepa sih, gw beli loe ya?asal loe kembaliin dompet gw lengkap dengan surat-suratnya",ucapku memaksa dia mengakui perbuatannya.
Plakk.....sebuah tamparan mendarat di pipi kiri ku. "heh...denger ya, hidup gw emang susah, tapi gw bukan tipe cewek murhaan yang bisa dibeli harga dirinya sama laki-laki bajingan kayak loe",ucapnya sembari menatap tajam ke arah gw.
“anjrit loe, dasar cewek murahan”,ucapku tak terima ditampar sama cewek macam dia.
“sabar tang sabar”,ucap tommy.
“loe inget ya kata-kata gue, loe nggak lebih baik kok dari gue, jadi loe nggak berhak ngehakimin gue. Dasar banci loe, nyelesein masalah dengan mabok emang menurut loe udah bener apa?nggak usah sok hebat deh loe didepan gue”, balas nya.

"sudah sudah sudah, cukup bualan!!!", teriak tommy. sory bro loe nggak apa-apa kan", ucap tommy padaku.
"maaf bos sudah gak sopan sama tamu, tapi dia dulu bos yang nggak sopan sama saya. bos percaya kan sama saya, kalau saya tidak mencuri dompet dia",ucap cewek itu
"iya lan, saya percaya kok sama kamu",ucapan tommy membuatku sedikit kecewa karena dia lebih mempercayai cewek  itu. Jony dan kamu bulan, silahkan keluar”, perintah tommy.
Cewek night club dan pria berkepala plontos itu akhirnya keluar dari kantor tommy, sekarang tinggal ada aku dan tommy yang ada di ruangan itu.
"Nggak bisa di percaya!!!loe lebih percaya cewek itu ketimbang gw yah tom",ucap ku sembari memegangi pipi kiriku yang panas akibat tamparan cewek itu. Loe udah di kasih apaan sama thu cewek tom?
"Bukanya gitu tang, gw kenal banget siapa bulan, dia thu jujur banget anaknya, polos lagi!!, gini aja deh gw ganti kerugian atas kehilangan dompet loe di club gw, gimana",bujuk tommy.
"polos apanya seh tom, kayak loe ga tahu cewek aja tom!apalagi cewek macam dia yang sok polos padahal dia dah siap-siap nerkam loe dari belakang",ucapku
"bulan thu beda tang sama cewek-cewek night club yang pernah gw kenal", lagi-lagi tommy membelanya.
"Halah....ya sama aja tom apa bedanya, ya udahlah. gw balik dulu",ucap ku bersungut-sungut lalu meninggalkan kantor tommy.
Di pelataran parkir, aku sempat ngelihat cewek itu. Rupanya dia bener-bener marah atas ucapanku tadi, ia membuang muka saat melihatku. Baru aku sadari penampilan cewek night club itu nampak beda,  Dandananya tidak se seksy malam itu, dia hanya mengenakan pakaian casual celana jeans yang dipadukan dengan kaos putih dan sepatu kets. Rambutnya di kuncir kuda dan wajahnya polos tidak ber make up. Simple tapi menarik. Aku mengamatinya dari kaca spion saat dia mengendari kendaraan mio putihnya keluar dari pelataran parkir club. 
***
Siang itu ketika aku  di rumah, seorang sopir taksi mengembalikan dompet yang katanya tertinggal di jok mobil dia sekitar seminggu yang lalu. Dompet dan isinya masih lengkap, dan si sopir meminta maaf karena belum sempat mengembalikan dompet tersebut karena istrinya sedang sakit keras.  AKu mengucapkan terima kasih banyak atas kejujuran dan kebaikan hatinya ngembaliin dompetk. Dalam hati ku kok masih ada ya orang jujur di dunia ini.

Akhirnya aku  seneng dompet bisa ketemu, tapi gue udah salah nuduh orang  neh. Hahh...kalo gue minta maaf bisa-bisa dia besar kepala lagi. Ah bodo amet dech, cewek macam dia nggak penting buat di kasihani. Coba aja kalo waktu itu dompet gue isinya lebih banyak dari ini, pasti udah di embat dech",pikirku.

***
Malam harinya aku datang ke club milik tommy, saat itu pengunjung tidak begitu ramai karena memang hari itu hari senin. Aku mengambil tempat favoritku di deket bar dan menikmati minuman favorit.Seperti biasa gadis-gadis night club sedang asyik memerankan peranya di antara pria-pria yang haus hiburan. Jony si bartender berkepala plontos sedang memaikan aksinya di bar, sedangkan tommy sedang asyik menyapa pengunjung. Eits...cewek itu kemana yah kok nggak kelihatan dari tadi", pikirku sembari celingukan. ih bodo amet lah, bukan urusan gue ini!!!.
Tommy menghampiriku, "halo bro, udah lama loe gak kelihatan.
"iya neh, lagi sibuk aja",ucapku.
"sibuk apa?ato jangan-jangan kapok karena udah kehilangan dompet di sini",canda tommy yang membuatku malu.
"enggak lah tom, gw lagi sibuk aja", jawabku oh ya tom, sebelumnya gw mau minta maaf neh ama loe karena sebenrenya dompet gw thu nggak ilang, kemaren sopir taksi itu datang ke rumah gw nganterin dompet yang ketinggalan di jok mobilnya, maaf banget ya tom atas kesalahpahaman ini", lanjutku
"ya ya ya....gw bilang juga apa, bulan thu gak mungkin nyuri dompet loe lagi. loe musti minta maaf sama bulan ya",ucap tommy.
"iya tom gue akan minta maaf sama thu cewek", jawabku padahal dalam hati gue  What....minta maaf sama cewek itu , hmm....masak iya seh gue musti minta maaf sama cewek macam dia.
"Tapi loe belum beruntung tang, si bulan udah nggak masuk dua hari ini. dia minta ijin karena ibunya sakit",cerita tommy.
"oh ya?loe tahu alamat rumah dia nggak",ucap ku basa basi.
***
Setelah mendengar cerita dari tommy tentang bulan, aku nyari rumah bulan berdasarkan alamat yang dikasih tommy. Hampir dua jam pencariaan akhirnya ketemu juga rumah cewek night club itu. Rumahnya masuk gang, lumayan jauh juga seh dari jalan raya. Karena mobil ku nggak bisa masuk gang, maka aku putuskan untuk berjalan kaki memasuki gang perkampungan yang sempit. Di ujung jalan saat berpapasan dengan anak kecil, aku menanyakan rumah bulan, dan ternyata anak tersebut tahu dimana rumah bulan, dengan senang hati anak kecil itu mengantarkan aku ke rumah bulan. Dari luar nampak terlihat sebuah rumah mungil berpagar putih. Setelah menghilangkan perasaan ragu dan takut kuketuk  pintu rumah itu,tak lama kemudian cewek  itu yang membukakan pintu.  Ia nanpak kaget melihat aku berada di rumahnya, sempat dia marah dan mengusirku namun setelah menjelaskan maksud dan tujuanku datang, bulan mempersilahkan aku duduk .
"maafin gue, udah nuduh loe",ucapku datar
"Enggak gampang minta maaf sama gw, ada syaratnya",ucap cewek itu.
Aku mengerutkan kening, berpikir bahwa dia sama saja dengan cewek-cewek lain",apa syaratnya?".
"gw mau loe berhenti minum", ucapnya. gimana?setuju nggak?lanjutnya
"What....loe nyuruh gue berhenti minum?siapa loe, emak gue aja kagak pernah ngelarang gue minum",jawabku
"ya udah, seumur hidup gue nggak akan pernah maafin loe, biarin aja loe hidup sengsara menahan rasa bersalah loe",ucap bulan.
"Dasar loe ya, pake nyumpahin gue segala",gerutuku.
"setuju nggak!! "
"iya deh",jawabku dengan berat hati.
"oke deal, mulai hari ini loe musti berhenti minum alkohol",ucap cewek itu.
"oke dech gw akan coba",ucapku walaupun dalam hati siapa seh loe.
Tiba-tiba terdengar suara rintihan dari dalam kamar memanggil bulan.
“iya ibu”,setengah berlari bulan menuju kamar ke suara itu berasal.
“siapa tamu nya ndok”,tanya wanita itu.
“temen bulan bu”,ucap bulan pelan. Ibu istirahat aja ya, jangan mikir macem-macem”,lanjutnya.
“bapak mu belum pulang to ndok”,tanyanya.
“ssst…ibu, bapak masih cari uang untuk biaya kita hidup bu”,jawab bulan.ibu istirahat ya?”,lanjutnya.
Tak lama kemudian bulan keluar, dari wajahnya tak dapat di sembunyikan kesedihan yang begitu sedih. Namun karena ada akuu disana ia pun segera menutupinya.
“ibu kamu ya”,tanya ku
“iya, ibu sedang sakit”,jawab bulan sembari mengambil tas ransel yang tergantung di salah satu tiang rumahnya.tang sory neh, loe nggak bisa berlama-lama disini karena gw harus balik kerja.
AKu beranjak dari tempat dudukku, mengikuti bulan keluar rumah.“hmm…emang selain di tempat tommy loe kerja dimana”,tanyaku.
“di took buku”,jawabnya semabari nangkirng di atas mio putihnya.
“oh gitu",dalam hati ku hebat juga ya si bulan kerja di dua tempat siang dan malam, aku jadi kasihan sama dia, mana ibunya sakit lagi.
“loe, naik apa kesini”,tanyanya sambil mengenakan helm.
“mobil gw ada di seberang jalan raya, habisnya rumah loe nyempil-nyempil gini sih”,
“yah, wajar lah rumah kampong, hehe”,jawab nya sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya. Ya udah ayo bareng aja sampe kedepan
“oke-oke”,ucapku siap menaiki motor mionya.
“tapi bayar ya”,jawabnya menggoda ku.
“he he he”,aku hanya bisa terkekeh.
Dalam perjalanan menuju gang depan aku bertanya”, lan, emang ibu loe sakit apa?”,
Darah tinggi…..
Udah ke dokter
Belum , berobat jalan aja.
Ohh….gitu. emang bapak loe kemana lan?
Nggak tahu
Kok gitu she
Ya ga tahu, semenjak dua tahun yang lalu dia udah nggak pernah pulang",jawab bulan. Dimana mobil loe",tanyanya.
"thu mobil putih", jawab ku.udah gw turun sini aja",putusku. Bulan memberhentikan motor mionya di depan warung rokok. 
"oke, thank you ya?",ucapku turun dari motornya. 
"ongkosnya?",ujarnya mengedipkan mata.
Aku Berpura-pura merogoh kantong celana. "utang loe ya",jawab cewek yang baru ku sadari ternyata bermata indah.
Aku mengacungkan jempol padanya pertanda aku setuju atas ucapanya. 
***
Malam harinya, aku tidak  bisa tidur. bulan begitu bebasnya menari-nari di dalam benakku seolah tak ingin mata ini terpejam. Entah mengapa hal ini terjadi padaku setelah sekian lama tak ada perempuan manapun yang brani dan sanggup memasuki benakku. Cewek itu memang berbeda di bandigkan dengan cewek-cewek night club yang pernah aku kenal. Jauh sekali dari kehidupan yang glamour, bahkan terkesan sangat sederhana. Semakin aku mengenangnya semakin aku tak sanggup memejamkan mata, dan ku putuskan untuk berkunjung ke club tempat dia bekerja, siapa tahu aja ketemu cewek night club yang tlah membuatku terjaga.

Sesampainya di club itu, seperti biasa cewek-cewek menyapaku dengan ramah dan senyum palsunya., namun Aku berusaha menghindar dari mereka, memilih tempat menjauhi para ladies-ladies itu. Hentakan musik yang keras, cahaya club yang temaram membuatku sulit mendeteksi dimana cewek itu berada. Seorang pelayan menghampiri ku menanyakan mau memesan apa. "ntar aja mas, gw mau cari bulan dia masuk gak ya",ucapku. Bulan, lagi ada tamu disana",jawab pelayan tersebut. Aku beranjak dari tempatku menuju tempat bulan bekerja. Disana aku melihat pemandangan yang sangat tidak menyenangkan, dari kejauhan bulan memberontak dari dekapan pria hidung belang itu, lalu menamparnya. TIdak terima di tampar pria bertubuh kekar itu dengan leluasa memukul wajah bulan hingga tubuh bulan terpelanting ke lantai. 
Refleks aku memukul pria kekar itu hingga ia pun jatuh tersungkur tak berdaya, rupanya dia sedang mabok berat. "santai aja bro, nggak perlu kasar sama cewek", ucapku sembari membantu bulan bangkit dari lantai. "loe nggak apa-apa kan lan",tanyaku. Bibir loe berdarah lan",ucapku.
"nggak ...gw nggak apa-apa kok",jawab nya pelan. 
Security berdatangan di ikuti tommy pemilik club yangn mendengar kegaduhan ini. "ada apa ini",tanya tommy melihat mulut bulan berdarah. 
"pria bajingan itu udah mukul bulan",tudingku. 
"kenapa lan",tanya tommy
"nggak apa-apa kok bos, dia sudah terlalu mabuk aja tadi",jawabnya
"tapi bulan udah nggak apa-apa khan?tanya tommy. dan bulan hanya bisa mengangguk kesakitan. bulan balik aja ya",ucap tommy. Tang, klo loe nggak keberatan. bisa loe anter bulan",tanya tommy padaku.
"oke tom, loe tenang aja gue akan anterin bulan",ucapku.

Di dalam perjalanan menuju rumah bulan, cewek night club itu hanya sedikit berbicara. Bahkan saat aku menawarkan diri untuk mengantar dia ke dokter, dia menolak. Sudah biasa kok gw dapat perlakuan dari tamu", jawabnya.
"udah loe nggak usah khawatir lan, biaya gw tanggung",ujar ku prihatin akan keadaan bulan.
"makasih, ntar gw punya utang lagi sama loe",jawabnya sambil meringis kesakitan.
"anggep aja utang gw yang tadi siang lunas",jawabku
"utang loe lunas, kan loe dah anter gw pulang, hehe",jawab bulan sambil terkekeh.
“yee, gue nganter loe pulang karena tommy temen akrab gue”,elakku padahal dalam hati aku sangat penasaran dengan cewek ini.
Aneh banget dia, nggak pernah mau menerima kebaikan orang lain secara gratis. Kemandirian dan kegigihanya membuatku kagum terhadapnya. Dia memang berbeda dimata gw, benar kata tommy bulan bukanlah cewek sembarangan. Sebelumnya gue dengar dari tommy, bulan ini adalah seorang perempuan mandiri yang terpaksa harus bekerja siang dan malam untuk membiayai keluarganya ibu dan kedua adeknya. Kebutuhan keluarga menjadi tanggung jawab nya semenjak ayahnya meninggalkan mereka karena tergoda oleh janda kaya raya. Parahnya lagi ibunya tidak pernah tahu kebusukan suaminya, demi menjaga perasaan sang ibu, bulan terpaksa berbohong bahwa sang ayah bekerja ke luar negeri demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Demi orang yang ia cintai dalam hidupnya, ia rela berkorban melakukan pekerjaan sebagai gadis night club mempertaruhkan nyawanya. Ia tak peduli anggapan  negatif dari orang lain tentang seorang gadis yang bekerja di ngiht club, yang ia peduli adalah bagaimana caranya membahagiakan orang yang ia cintai.
***

Enam bulan kemudian
Suatu hari tanpa sengaja gw kembali dipertemukan lagi dengan cewek itu. Cewek yang sudah berhasil membuat gw berhenti minum, cewek yang telah membuat gw belajar bagaimana seharusnya membuat hidup ini menjadi lebih berharga, dan berkorban demi orang yang kita cinta. 
Dulu sebelum mengenal dia, hidupku berantakan, aku kecanduan alkohol., karierku berantakan dan aku mulai menjauhi keluargaku. Semua itu terjadi semenjak mandy (tunanganku) menghianati kepercayaanku bersama laki-laki sahabatku karena alasan uang. itulah mengapa kepercayaanku terhadap perempuan berkurang dan menganggap bahwa semua perempuan itu sama seperti mandy si penghianat. Anggapan bahwa semua perempuan adalah sama sirna ketika aku bertemu dan mengenal bulan cewek night club itu.

Jujur, aku malu sama bulan. Masalah yang dia hadapi lebih berat bila di bandingkan dengan masalahku, namun dia kuat dan tegar menjalani kehidupanya , bahkan kehidupan malam sebagai gadis night club pun harus terpaksa dijalani demi keluarga yang ia cintai. sedangkan aku begitu mudahnya menghamburkan uang hanya untuk kesenanganku sendiri (kesengsaraan hidup pada akhirnya. red), padahal di luar sana banyak sekali orang yang jauh lebih susah dari kita berjuang di antara hidup dan mati bahkan untuk sesuap nasi dan seteguk air bersih.

Sore itu pertama kalinya semenjak kejadian mandy si penghianat aku menemani  Dony (adekeku ) ke toko buku dekat sekolahnya. Ternyata toko buku itu adalah tempat dimana bulan bekerja. dan dony kenal  baik dengan bulan. Dony cerita bahwa bulan merupakan malaikat pelindungnya dari anak-anak brandalan yang sering mengganggunya. Rasa sedih karena iri dan terharu melihat keakraban mereka melebihi keakraban ku dengan adeku sebagai kakaknya.
Di saat dony sedang sibuk dengan buku barunya, bulan menghampiriku, duduk di sebelahku.
Seneng bisa ketemu kamu lagi",ucap cewek itu tersenyum manis padaku. salut deh loe udah bisa terlepas dari alkohol, hehe.
Kok loe tahu, gw udah berhenti minum",tanya ku penasaran.
Tahu lah",ucap bulan mesem-mesem sendiri. Adek loe pernah ceirtaa, dia sedih ngelihat loe di kurung di rehabilitasi kecanduan alkohol.
"Hmm gitu ya",ucapku . iya lan, gw baru balik dari panti rehabilitasi, dan gw seneng sekarang udah sembuh dari kecanduan alkohol",ceritaku. 
Syukurlah, gw juga ikut seneng",jawabnya sembari tersenyum puas tlah membuat gw sembuh. 
Ternyata sejak awal bulan sudah tahu kalau aku kakanya dony, usut punya usut dony sering cerita tentang gw yang berubah jadi pemarah dan pemabok. Dony menganggap bahwa dirinya hanyalah seorang anak kecil yang tak mampu membantu menyelesaikan permasalahan orang dewasa seperti aku kakaknya.  Lalu ia pun meminta bantuan pada bulan agar sang kakak orang yang sangat ia cintai dapat kembali seperti dulu. Akhirnya Tuhan mengabulkan doa sang adik melalui bulan dengan syarat yang ia ajukan padaku agar bulan mau memaafkan aku, kini sang kakak belajar banyak tentang arti sebuah kehidupan. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua bahwa kehidupan itu tidak mudah namun menyenangkan apabila kita bisa menghargai setiap detik waktu dalam hidup kita. jadikan setiap permasalahan dalam hidup ini adalah tantangan yang membentuk kita menjadi manusia hebat.

Kehidupanku perlahan berubah menjadi baik, usaha yang dulu sempat aku tinggalkan kini mulai berkembang siap bersaing dengan perusahaan yang lain. Tuhan, aku sangat bersyukur atas segala kenikmatan yang telah engkau berikan padaku.
Bulan akhirnya berhenti bekerja sebagai gadis Night Club di club  milik Tommy. Oh ya, sebelum berangkat ke panti rehabilitasi aku sempat bertemu dengan bulan, aku bilang sama dia kalau aku sudah sembuh dari kecanduan terhadap alkohol, bulan harus berhenti dari pekerjaanya di club. Meskipun dengan berat hati, bulan menyanggupi permintaanku, dan sekarang dia bekerja di kantorku. Kalau nggak seperti itu, dengan cara apalagi bulan mau menerima bantuan orang lain? saya rasa sulit membujuk gadis berpendirian kuat seperti dia, hehe. Satu hal lagi yang membuatku bangga dan kagum terhadap gadis itu, bulan diterima di  Universitas Negeri melalui bea siswa. Walaupun kehidupan yang dia hadapi terlalu pahit dan sulit, ia masih mempunyai impian menjadi seseorang yang bisa di banggakan oleh keluarganya. Selamat ya bulan….
Empat tahun kemudian, impian bulan terwujud. Ia sudah tidak bekerja lagi di kantorku maupun toko buku itu. Dia memiliki perusahaan sendiri di bidang desain interior dimana pekerjanya perempuan semua. Akhirnya impian kedua bulan untuk menciptakan lapangan pekerjaan khusus perempuan terwujud. Sukses ya Bulan?

Oh ya, sedangkan impian gue untuk menikah dengan perempuan hebat akhirnya hamper terwujud. Hehe. Siapa lagi kalo bukan bulan perempuan itu.
Doain yah, bulan juni di tahun 2012 ini, gue sama bulan akan menikah.


By Novi Anggun






0 komentar:

Posting Komentar